High Heels Korean Style

High heels Korean style saat ini sedang menjadi trend karena merupakan bagian tak terpisahkan dari fashion gaya Korea yang menyebar ke berbagai belahan dunia. Fenomena tersebut diawali dengan perkembangan musik pop Negeri Ginseng yang ternyata bisa diterima oleh berbagai negara.

Salah satu dampaknya adalah gaya busana para hallyu atau artis pop Korea serta boyband dan girlband yang juga ikut terekspos dan kemudian diidentikkan dengan gaya fashion Korea. Kaum muda yang mengidolakan mereka akhirnya cenderung berpenampilan dengan gaya Korea. Tak hanya terbatas pada busana, tetapi juga model dan style sepatu serta asesories lainnya.

Sepatu high heels dalam pengertian yang luas juga meliputi kategori low heels dan mid heels gaya Korea mendapat perhatian khusus dari para penyuka fashion. Pasalnya, high heels merupakan perangkat penting di dunia fashion yang sangat menentukan penampilan seseorang.

Padahal high heels pertama kali dirancang dan dipopulerkan di Perancis oleh Catherine de Medici pada tahun 1533. Kemudian menyebar ke negara-negara di Eropa sampai popularitasnya menurun bersamaan dengan terjadinya Revolusi Perancis. Pada awal tahun 1900-an high heels kembali bangkit sebagai sepatu fashion setelah dimodifikasi dan diperkenalkan oleh Andre Perugia, desainer asal Italia.

Popularitas sepatu hak tinggi berkembang pesat di tahun 1950-an ketika Roger Vivier merilis high heels dengan desain baru dan mendapat respon positif dari kalangan penyuka fashion. Meskipun sesungguhnya memakai high heels mengandung resiko tinggi karena bisa terkilir atau terjatuh di depan umum, sedangkan untuk pemakaian secara terus menerus dalam jangka waktu panjang bisa memicu timbulnya berbagai berbagai penyakit di bagian kaki sampai ke pinggul.

Fungsi high heels secara riel bisa mengubah penampilan penggunanya menjadi lebih tinggi dan seksi membuat keberadaan sepatu ini tidak bisa diabaikan para wanita. Kehadiran high heels Korean style pun mendapat perhatian karena salah satu ciri gaya fashion Korea adalah lebih berani dalam memadukan busana, termasuk pemilihan warna. Korean style seringkali “menerobos” kebiasaan yang sudah menjadi ketentuan fashion di negara-negara Barat.

Meskipun fashion Korea pada dasarnya juga tidak terlepas dari pengaruh pusat fashion seperti New York, Paris, Milan dan London, pola dan gaya yang menjadi cirinya itu bisa membuka kemungkinan baru bagi hadirnya high heels yang memiliki fungsi sama tetapi tanpa atau paling tidak, memiliki resiko lebih sedikit.

High heels model block yang kurang bisa diterima karena secara visual berpenampilan kurang estetik, bagi gaya fashion Korea dianggap tidak bermasalah. Tinggal dicarikan padanan yang sesuai, kalau perlu dilengkapi kaus kaki meskipun sedang musim panas (hal yang sama sekali tak lazim). Selanjutnya tinggal pakai, penampilan pun akan menjadi stylish dan modis.

High heels model chunky yang penampilannya lebih stylish karena dikompromikan dengan bentuk hak kecil, bagi Korean style dianggap tidak berbeda dengan stiletto atau cone heels. Sementara bagi fashion Barat kedua model terakhir ini cenderung dianggap sebagai ikonnya fashion yang vtak tergantikan.

High heels Korean Style pada dasarnya didesain dengan tidak meninggalkan model-model yang sudah ada, kebaruan yang diberikan oleh sentuhan gaya Korea kekinian lebih terletak pada mindset penggunanya. Sehingga terbuka cakrawala baru bagi pengguna high heels, pilihannya pun kini menjadi tidak terbatas.